OBG


Aku kemarin utang cerita tentang OBG kan ya. hehe.
Jadi, begini ceritanya ...

OBG itu singkatan dari Oma Bin Grandma. OBG adalah sekumpulan anak polos dan imut yang sampe sekarang masih berwajah imut-imut kok (*hehe). Yang termasuk di dalamnya, kebetulan merupakan anak-anak cewek yang merupakan alumni SDI dan SMPI Al-Azhar 14 Semarang. OBG terbentuk di saat kami menempuh jenjang SMP awal kelas 1 (atau kelas 7).

Ide dibentuknya OBG ini adalah atas ide salah satu dari kami, yaitu Dini. (*sebenernya aku juga lupa cerita ide awalnya gimana, yang pasti ide ini udah diomongin duluan sama Dini, Fada dan Ausi, kalo tidak salah.)

Awalnya, OBG hanya beranggotakan 4 anak yang saat itu merupakan teman sekelas, 7A, yaitu
1. Zahrina Zatadini, atau yang biasa dipanggil Dini,
2. Intifada, atau yang biasa dipanggil Fada,
3. Hardaning Aussiea Maranta, atau yang biasa dipanggil Ausi,
4. dan aku sendiri, Riska Sania Nurul Afifah.
Namun kemudian, saat kelas 8 (*atau kelas 9 ya? hehe, lupa, maap) anggota kami bertambah 2 anak, yaitu
5. Vian Andriani, atau  yang biasa dipanggil Vian,
6. Alief O.R, atau yang biasa dipanggil Alief.

Kami memiliki 'suatu' buku yang bisa dibilang diary kami berempat. Buku tersebut kali isi secara bergiliran (*aku kok lupa ya urutannya? hehe. kalo aku buka bukunya, pasti tau deh). Kami bisa menulis ataupun menggambarkan apapun di buku itu. Tak pernah bertema khusus. Tapi sepertinya lebih sering bercerita, saling menjawab atau mengonmentari sesuatu. Tak jarang, hal yang kami bicarakan adalah hal-hal tak penting, atau bahkan membicarakan seseorang.

'Suatu' buku yang aku maksud di atas, bukan berarti hanya sebuah buku, atau hanya terdapat satu buah. Sebenarnya, buku OBG ada banyak, tak terhitung. Sekarang pun kami masing-masing memiliki dan menyimpannya (*yang aku bawa sih masih tersimpan, kalau yang lain, aku kurang tau apakah masih tersimpan. hehe).

Di dalam OBG, kami memiliki sebutan ataupun panggilan khusus. Dini = Oma Cie, Fada = Pret-Pret Grandma , Ausi = Dut-Dut Grandma, aku = Oma Hii, Vian = Nek Qur, sedangkan Alief = Nek Hiir. Dibalik nama panggilanku yang berasal dari kata 'nehi', ada cerita tersendiri. Jadi, di saat pemberian nama kami, saat itu aku sedang memiliki sebuah luka (atau bekas jerawat, *lagi-lagi lupa) tepat di atas hidung dan di tengah, mirip orang india, jadilah aku diberikan nama Nehi. Pret dan Dut memang diambil dari suara kentut, saat itu Fada dan Ausi yang saling mengejek. haha. Kalau nama panggilan Vian sama Dini, aku lupa gimana ceritanya. hehe. Kalau Alief, Nek Hiir, mungkin karena dia kaya nenek sihir? (*hehe, lupa juga) 

Kami memang sering berkumpul berenam, terutama saat waktu-waktu kosong, juga sering saling berkunjung karena kami tidak selalu sekelas. Walaupun begitu, kami bukanlah suatu geng (*tapi, saat membicarakan mereka denganku, ibuku selalu menyebut 'gengmu' -,- ). Kami bukanlah geng. Kami bukanlah kelompok yang menutup diri dari pergaulan dengan teman-teman lainnya. Kami tidak membatasi satu sama lain untuk berteman dengan siapapun. Terbukti, kami  juga mempunyai teman dekat lainnya, yang biasa kami sebut OBG's Friends. Yang aku maksud adalah Lili, Dina, Rosmalia, dan Safira (biasa kami panggil pi-i atau pii-chan).

Sampai saat ini persahabatan kami masih terjaga dengan baik, walaupun memang sejak SMA sudah jarang bertemu dan berkumpul (*terutama aku yang rumahnya paling jauh, paling jarang kumpul. hehe. maap yak). Karena sejak SMA kami telah berpencar. Ausi di SMA 1 Semarang, Aku dan Vian di SMA 3 Semarang, sedangkan Dini, Fada dan Alief di SMA 4 Semarang.
Di jenjang kuliah kami lebih terpencar lagi. Aku di Arsitektur Undip, Dini di Desain Interior ISI Jogja, Fada di Teknik Industri Undip, Ausi di Ilmu Gizi Undip, Alief di Teknik Broadcasting Polines, dan Vian di Teknik Sipil UGM.

Kami beberapa kali mengadakan acara masak bersama. Tetapi aku hanya pernah ikut 2 kali, yaitu saat membuat kue ulang tahun untuk Ausi dan membuat tie die, pernah juga aku merasakan kue casablanca buatan mereka. Meskipun kue-kue kami selalu tidak memuaskan, tidak sesuai yang diharapkan, dan bantet (*terutama untuk tie dye), kami tetap memakan hasil kami itu. hahaha.

Oya, karena jurusan perkuliahan yang kami ambil berbeda dan bisa saling dihubungkan (*walaupun ada yang dipaksakan, hahaha), kami berencana ingin bekerjasama di suatu saat nanti. Aku, Dini dan Vian jelas satu bidang. Ada arsitek, ada desain interior, dan ada sipil. Jelas kami bertiga akan bekerja sama menjadi suatu tim arsitek yang menerima jasa desain suatu bangunan. Untuk perabot maupun teknologi yang akan diaplikasikan dalam desain kami, kami bekerja sama dengan Fada yang notabene adalah insinyur teknik industri. Untuk mempublikasikan ataupun mengiklankan perusahaan tersebut, kami membutuhkan alief yang berkecimpung dalam bidang broadcast. Di samping itu, kami membutuhkan asupan gizi yang baik karena kerja kami yang sering begadang, maka kami bekerja sama dengan dengan Ausi yang seorang ahli gizi untuk menentukan makanan mana yang baik untuk kami. *ahaha, maksa banget nggak sih ini? hahaha :p

emmm, sepertinya sekian saja ceritaku tentang OBG. Aku juga bingung mau menceritakan apanya lagi. ehehe.

oh, iya. kami sempat membuat blog. ini dia alamatnya --> innocentpeople.multiply.org

Komentar

  1. ris, aku terharu sama jabaranmu tentang OBG, rasanya kayak baca cerpen persahabatan :). padahal itulah kita :D
    LANJUTKAN!

    BalasHapus
  2. Ka chan aku baru baca lho wkwk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] CAREER FIRST, Melangkah Pasti ke Dunia Kerja

[lyric] Desmond Amos ft. Teza Sumendra - The Way I Do

Nama Panggilan