Tugas SA2 - Taman + Bale Kota Lama - Ricardo Legorreta

baiklah, di pagi hari yang *entah cerah, entah mendung, aku belum sempat menikmatinya*, aku tergoda untuk posting tugas SA2 saya.
Untuk yang belum tahu, SA2 singkatan dari Sejarah Arsitektur 2, yaitu salah satu mata kuliah bergengsi di semester 6, walaupun saya mengambilnya di semester 4. kenapa saya katakan mata kuliah ini bergengsi? karena tugas dari mata kuliah ini merupakan competition task *meminjam istilah jiwangga di webnya--> http://diaksa.com/taman-dan-bale/*, di mana hasil desain para peserta kuliah akan diranking sesuai penjurian subjektif Prof Totok, dosen Sejarah Arsitektur di JAFT (Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik) Undip.


Berbeda dengan tugas tahun lalu, di tahun ini tugas SA2 adalah membuat Taman dan Bale di Kota Lama, sesuai Arsitek yang telah ditentukan. Masing-masing peserta berbeda Arsitek.
Hasil kocokan *lebih tepatnya pengambilan secara acak* arsitek yang saya dapat adalah Ricardo Legorreta.


Ricardo Legorreta adalah seorang arsitek terkenal di Mexico. Sayangnya beliau telah meninggal di usianya yang ke 80 tahun. Untuk menikmaati karya-karyanya silahkan klik--> http://legorretalegorreta.com/ . Perjuangannya tak henti karena sekarang diteruskan oleh anaknya, Victor Leggoreta.


nemu tulisan tangannya Ricardo Legorreta

hasil rendering Ricardo Legorreta *aku yakin iki sketch tangan*

yak, inilah hasil desain saya sesuai karakter arsitek ini, Ricardo Legorreta. walaupun menempati ranking 124 dari 200an peserta kuliah, ini tetap harus disyukuri, Alhamdulillah, menyadari beberapa kesalahan seperti taman yang kurang terolah dengan baik, dan penyajian poster yang kurang. *hehe. sadar diri

denah lantai 1



denah lantai 2



perspektif

tampak barat

tampak timur

tampak Selatan


poster tugas

Alhamdulillah nilai akhir mata kuliah ini A, walaupun dengan penuh perjuangan melewati berbagai fase tugas yang cukup rumit. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] CAREER FIRST, Melangkah Pasti ke Dunia Kerja

Gambar
Kali ini , saya diberi kesempatan untuk mereview salah satu buku karier atau pengembangan diri dari Gagas Media yang berjudul ‘CAREER FIRST’ dari Mbak Maya Arvini. *Review ini saya tulis berdasar sudut pandang saya sebagai pembaca, yang masih menempuh jenjang perkuliahan.* Penulis: Maya Arvini Penerbit: Gagas Media Tebal: xviii + 202 halaman Sekilas mengenai penulis Maya Arvini, berlatar belakang keadaan ekonomi orangtuanya yang sangat sederhana, tak disangka saat ini telah mendapatkan berbagai penghargaan atas kariernya baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti Young Women Future Business Leader. Mbak Maya sukses berkarier di perusahaan TI terbesar di dunia, yaitu IBM Indonesia dan Microsoft Indonesia. Di mulai dari jenjang sekolah, Mbak Maya telah menunjukkan prestasinya sebagai juara berbagai kompetisi, serta aktif di berbagai organisasi sekolah maupun kampusnya.Gelar cum laude double degree ia dapatkan dari Fakultas Pertanian tahun 2003 dan Fakult
Baca selengkapnya

[lyric] Desmond Amos ft. Teza Sumendra - The Way I Do

Gambar
Girl I know its true  That I made for you  This ain’t something new But it’s out of the blue You should know that  I’m the one who loves you  And no one ever loves you  The way I do Cause you know that There’s something I can’t undo  But baby I can assure you I say I do Baby I was wrong  Let’s just be who we really are  It’s just the two of us for now  We’ll make us lover till we die  We’ll find a way or we make one
Baca selengkapnya

Nama Panggilan

Gambar
Nama lengkapku, Riska Sania Nurul Afifah. Biasa dipanggil riska. Panggilan singkatnya sih ris, atau kaa. Kebanyakan temen manggil 'ris', tapi beberapa ada yang 'kaa'. Kakakku = 'kaa', adekku = 'mbak riska', ibuku= 'mbak riska', 'riska','sayangku', 'cah ayu', 'nok medhok', bapakku= 'riska','nok riska', mbahku= 'nok riska'. *kalo nggak salah inget, hehehe* Katanya sih memanggil dengan suku kata terakhir (ka-->riska) itu terkesan lebih akrab, hubungannya lebih dekat dari yang memanggil dengan suku kata pertama *katanya* . Menurutku, iya juga sih. Panggilan aku 'kaa', terdengar lebih akrab. Tapi nggak semua suku kata terakhir enak untuk panggilan, atau mungkin aku yang nggak terbiasa. hehe.
Baca selengkapnya