Prinsip Desain Dieter Rams

Dieter Rams punya pemikiran lain soal desain. Ia berangkat dari kritik tajam atas pola desain yang ada di masyarakat Jerman sekarang ini. Menurutnya, banyak produk, baik produk barang ataupun jasa, lahir ketidakberpikiran (Gedankenlosigkeit). Artinya, produk itu tidak dipikirkan dengan baik, melainkan asal dijual saja, guna mendapatkan keuntungan cepat. (Rams, 2013)

Di sisi lain, ia juga prihatin dengan begitu banyaknya hal-hal yang tidak perlu di dalam produk-produk yang dijual di masyarakat. Ia menyebutnya sebagaiÜberflüssigkeit. Produsen barang menciptakan pernak pernik yang tidak perlu, sehingga membingungkan penggunanya. Iklan menampilkan gambar-gambar yang tidak perlu, yang juga membingungkan pembacanya. Hal-hal yang tidak perlu akhirnya menutupi hidup kita dari apa yang sungguh penting, begitu katanya.

Rams lalu mengajukan 10 prinsip dasar dari desain. Yang pertama, gutes Design sollte innovativ sein, begitu katanya. Artinya, desain yang baik haruslah menciptakan sesuatu yang baru. Kebaruan itu tidak pernah hilang, karena ia selalu menerobos apa yang lama. Teknologi harus mengabdi pada kebaruan desain, dan bukan sebaliknya. Artinya, teknikalitas harus mengabdi pada imajinasi, dan bukan sebaliknya.

Yang kedua, gutes Design macht einen Produkt brauchbar. Artinya, desain yang baik haruslah berguna. Kata “guna” disini memiliki arti yang luas, yakni sebagai kegunaan fisik maupun kegunaan psikologis (indah dan menyenangkan hati). Hal-hal yang tidak memberikan kegunaan haruslah disingkirkan.

Ketiga, gutes Design ist ästhetisches Design. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, keindahan estetik adalah bagian dari kegunaan. Barang-barang yang kita pakai sehari-hari haruslah indah, sehingga memberikan inspirasi pada kita untuk hidup lebih baik dan kreatif. Keindahan di sekitar kita membantu kita untuk mencapai kebahagiaan.

Empat, gutes Design macht einen Produkt verständlich. Artinya, desain yang baik membuat produk menjadi bisa dimengerti dengan mudah oleh pemakainya. Desain yang baik juga berarti kesederhanaan. Produk yang ditawarkan bisa menjelaskan dirinya sendiri, tanpa perlu terlalu banyak keterangan.

Lima, gutes Design ist ehrlich. Artinya, desain yang baik itu selalu jujur. Desain yang baik menawarkan sungguh hal-hal yang ingin ditawarkan. Ia tidak melebih-lebihkan. Ia tidak membohongi dengan menciptakan hal-hal sensasional untuk menutupi kelemahan di baliknya.

Enam, gutes Design ist unaufdringlich. Artinya, desain yang baik itu tak menganggu. Desain itu bukan hanya sekedar tampilan luar semata, supaya benda terlihat indah. Sebaliknya, desain adalah cerminan alami dari apa yang ada di dalam. Ia tak boleh menganggu esensi, namun sebaliknya, ia membantu menampilkan esensi.

Tujuh, gutes Design ist langlebig. Artinya, desain yang baik itu tahan lama. Ia tidak berusaha untuk menjadi modis semata. Karena itu, ia akan tampak selalu cantik, walaupun usianya sudah tua. Desain yang baik menolak untuk tunduk pada kecenderungan produk jaman sekarang yang “sebentar pakai buang”.

Delapan, gutes Design ist konsequent bis in den letzen Details. Desain yang baik, menurut Rams, berarti memikirkan semua bagian dari produk, sampai yang sekecil-kecilnya. Tidak boleh ada sesuatu yang luput dari pertimbangan. Harus ada cinta dan perhatian yang sungguh diberikan pada produk tersebut sebagai bagian dari rasa hormat terhadap orang yang nantinya akan memakai.

Sembilan, gutes Design ist umweltfreundlich. Artinya, desain yang baik itu ramah lingkungan. Ia tidak merusak lingkungan dengan menggunakan energi yang berlebihan. Ia juga tidak gampang rusak, sehingga cepat berubah menjadi sampah.

Dan yang terakhir, gutes Design ist so wenig Design wie möglich. Artinya, desain yang baik adalah desain yang sebisa mungkin tidak ada. Desain yang baik menyingkirkan dirinya dari esensi suatu benda, supaya ia tampil secara alami kepada pemakainya. Sama seperti yang dikatakan Jonathan Ive dari Apple dan Jiro Ono dari restoran Sushi-nya, desain yang terbaik adalah tanpa desain sama sekali, sehingga ia menjadi begitu murni, sederhana dan alami di mata pemakainya.

sumber: http://rumahfilsafat.com/2014/01/31/antara-politik-dan-desain/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] CAREER FIRST, Melangkah Pasti ke Dunia Kerja

[lyric] Desmond Amos ft. Teza Sumendra - The Way I Do

Nama Panggilan