[review] Cinta Tak Tepat Waktu - Puthut EA

cover kesekian terbitan penerbit mojok


Judul : Cinta Tak Tepat Waktu
Penulis: Puthut EA
Penerbit: EA Books
Tebal: 278 halaman

Kalau nggak salah tangkap, ini adalah novel non fiksi, berisi kisah cinta salah satu sahabat penulis. Tentang kisah cintanya yang tak pernah tepat waktu. Karena kisah cinta masa lalunya yang sangat menyakitkan, membuatnya seolah menjadi 'playboy'.

Ada dua bagian paling menyentuh karena saking pedihnya.Walaupun sudah pernah mendengar ceritanya, membaca bab yang berisi kisah masa lalunya itu, tetap saja terasa sedih. Entahlah, nggak bisa dijelasin gimana sedihnya.
Pertama, saat menceritakan tentang masa lalunya. Di saat sang tokoh utama berada dalam masa-masa sulitnya, ada seorang yang dapat membantu untuk melaluinya, namun saat ia mulai bisa melaluinya, justru kekasihnya memilih pergi.
Kedua, saat tiba-tiba sang masa lalunya itu muncul kembali. Pada telepon kedua, ia mengakui bahwa ia pernah salah, dan ia sangat mencintai sang tokoh utama.

Aku diserang badai haru yang luar biasa. Aku dihinggap rasa sesal yabg amat sangat. Menyesali mengapa aku dulu bisa begitu kacau, sehingga membuatnya menyerah, membuatnya lelah, membuatnya meninggalkanku. Dan mengapa aku selalu menyakitinya lagi dengan menuduhnya yang bukan-bukan?


"Mau nggak kamu berjanji padaku?"
"Janji apa?"
"Kamu jangan lagi menderita. Aku ingin kamu bahagia."
"Ya, aku janji."
"Terimakasih."
"Kamu mau janji nggak sama aku?"
"Janji apa?"
"Jangan pernah menghubungiku lagi."
"Maksudku, ini semua lebih baik dari yang sudah-sudah. Kamu sudah menyampaikan, dan aku sudah berjanji padamu. Kamu sudah punya keluarga, dan tidak ada yang menjamin kalau kemudian hari kita melakukan hal-hal bodoh, yang tidak perlu terjadi..."

Baca novel ini, yang tiba-tiba keputer di kepala, lagunya Maliq & D'Essentials - Masih Tersimpan.

saat ku pejamkan mataku
engkau hadir dalam mimpiku
di kala waktu kita masih bersama
jelas tergambar senyumanmu
jelas terlukiskan wajahmu
di hatiku masih tersimpan dirimu

harus aku berlari
harus kucari pengganti
untuk menghindari dirimu
agar kumelupakan
agar dapat kulepas darimu sayang
aku sungguh-sungguh

kasih hingga kini tak terhapus kenanganmu
kini ku simpan di dasar lubuk hatiku
(selalu kau ada selamanya)

Dua hal yang aku suka yang diceritain di buku ini.
Yang pertama, waktu nyeritain pekerjaan si tokoh utama, pembunuh bayaran. Nggak tau kenapa aku malah ngerasa kayaknya nyenengin kerja kayak gitu. Bebas, sesuka hati. hahaha.
Yang kedua, bab surga-surga kecil.
Hampir semua surga kecilnya terasa nyenengin. Hijau, ayem, damai. Nyenengin kan punya tempat-tempat kayak gitu. Bahkan ada di beberapa kota. Jadi ada banyak tempat yang bisa dituju.

Menariknya, beberapa kali diselipkan cerita proses dibuatnya novel ini, saat rencana dan juga saat selesai. seperti menceritakan dirinya sendiri dalam sudut pandang orang lain.

Satu yang mau aku kritik,
yaitu sudut pandang yang di ambil penulis. Nggak tau kenapa ada 2 sudut pandang. Awalnya orang pertama 'aku-an', tapi beberapa kali juga pakai 'kamu-an' untuk si tokoh utama. Menurutku malah bikin bingung pembaca. Juga masih ada beberapa typo, mungkin terlewat saat pengeditan.

Oh ya, sedikit tentang masa lalu,
Setuju sama Tante Wijang, kalau punya luka masa lalu, sembuhin dulu. Jangan sampe luka kita malah jadi luka lainnya entah itu kita sendiri atau bahkan orang lain.
Berterima kasihlah pada masa lalu, karenanya kita akan naik satu level, bila kita dapat melaluinya dengan baik, menjadi lebih kuat dan tegar.

Tentang tak tepat waktu,
Banyak hal yang dirasa tak tepat waktu (tak hanya perihal cinta). Untuk hal ini, aku angkat tangan. Mungkin memang belum waktunya. Meski pasti kita akan merasa sangat menyesal. Percaya saja, nanti akan ada waktunya, dibarengi usaha dan doa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] CAREER FIRST, Melangkah Pasti ke Dunia Kerja

[lyric] Desmond Amos ft. Teza Sumendra - The Way I Do

Nama Panggilan