dua puluh tujuh
hai,
dua belas
tujuh
dua ribu dua puluh
selamat datang dua puluh tujuh
hahaha
nggak kerasa akhirnya sampai juga
meskipun rasanya masih jadi anak kecil
yang nggak tau apa-apa
...
sebenernya pingin nulis ini pas tanggal dua belas
tapi ternyata meleset
ini udah tanggal empat belas
dan masih jadi draf.
semoga niat terkumpul
dan bisa menyelesaikan
yang sudah dimulai ini
...
ini udah masuk bulan agustus.
tepatnya tanggal dua (tanggal tiga dini hari).
aku baru sempat melanjutkan lagi.
...
jadi,
ada apa dengan dua puluh tujuh?
dulu pernah ditanya oleh seseorang,
"kamu pingin nikah umur berapa ris?"
lalu kujawab, "dua puluh tujuh."
entahlah, aku merasa itu angka sakral,
umur ideal untuk menikah, menurutku.
lalu tahun ini aku sampai,
pada angka sakral itu.
barangkali angka hanyalah angka.
bahkan saat ini aku masih merasa belum pantas.
di samping, emang calonnya belum ada hahaha.
pun menurutku,
menikah tak hanya soal angka.
menikah bukan hal mudah.
ini tentang kesiapan,
lahir dan batin.
tentang menyatukan dua kepala,
tentang menyatukan kedua keluarga.
dan bila ditanya saat ini,
aku merasa jauh dari kata siap dan pantas.
masih panjang jalan yang harus kulalui,
masih banyak yang harus dilakukan
untuk memantaskan diri.
...
sengaja tulisan ini tidak diedit,
biar aku ingat kalau tidak dalam satu hari aku menyelesaikannya.
Riskaa, at least taun ini kamu udh berani ngambil keputusan yg besar!
BalasHapuszaaaaa aku baru bacaaaaa. itu salah satu yang mau tak ceritain juga di sini tapi beluman sempet nulis wkwk
Hapus